Dugaan adanya gangguan pencapresan Anies Baswedan justru terjadi ketika Partai NasDem yang saat ini masih berada di pemerintahan, meskipun nyatanya yang terjadi kini diasingkan dalam komunikasi antar partai.
Puncaknya saat Presiden Jokowi tidak mengundang Surya Paloh dalam silaturahmi di Istana Negara pada 2 Mei 2023 lalu. Semua pemimpin parpol pendukung pemerintah itu hadir dan membahas arah Pilpres 2024.
Sejak pertemuan tersebut, Presiden Jokowi menganggap Partai NasDem sudah punya koalisi sendiri. Namun hingga sampai saat ini Jokowi belum mau membuka komunikasi dengan Surya Paloh.
Surya Paloh menegaskan dengan kejadian ini tidak akan mengubah sikap politiknya untuk tetap mengusung pencapresan Anies. Ia juga berkomitmen untuk melanjutkan program Jokowi.
Partai NasDem menjadi partai pertama yang mengusung dan terus mengawal Jokowi selama dua periode sejak 2014 lalu tanpa syarat.
NasDem yang terus berkomitmen bersama pemerintahan Jokowi sejak awal berbeda jika dibandingkan dengan beberapa parpol pada Pemilu 2019 lalu yang bukan bagian koalisi pengusung Jokowi-Ma'ruf kini berada di pemerintahan seperti Gerindra dan PAN.