Indonesia menjadi tuan rumah dalam Sidang ke-6 ASEAN Inter-Parliamentary Assembly Advisory Council on Dangerous Drugs (AIPACODD). Pertemuan delegasi parlemen negara-negara anggota ASEAN itu sejatinya bertujuan untuk mengatasi peliknya persoalan peredaran penjualan narkoba di kawasan ASEAN.
Tema pertemuan AIPACODD ke-6 kali ini adalah Supporting Inclusive Economic Growth through Drug Free. Tema tersebut dimaknai dengan perspektif dampak negatif penyalahgunaan narkoba yang meluas terhadap ekonomi.
Acara ini diharapkan mampu meningkatkan komitmen anggota parlemen AIPACODD untuk bersama-sama mengatasi persoalan peredaran narkoba yang berdampak buruk pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan obat-obatan terlarang saat ini telah menjadi fenomena global yang perlahan mengancam kehidupan manusia. Persoalan ini yang menjadi fokus perhatian dalam gelaran Sidang ke-6 AIPACODD yang berlangsung selama dua hari di Lido, Bogor, Jawa Barat pada akhir Mei 2023.
Pertemuan ini merupakan momen penting bagi para pemimpin dan parlemen ASEAN yang tergabung dalam AIPACODD. Pertemuan ini menjadi wadah bagi para pemimpin ASEAN untuk bertukar pandangan dengan ketua parlemen anggota AIPACODD soal beragam isu dan tantangan yang dihadapi kawasan.
Ketua DPR RI Puan Maharani mendorong parlemen ASEAN untuk mendiskusikan tantangan, kendala, aspirasi, serta ide menganai isu ASEAN terkini. "Sebagai fungsi budgeting, kami di DPR bisa memberikan partisipasi untuk bisa memberikan anggaran-anggaran yang dibutuhkan dalam menyelesaikan permasalahan di ASEAN," ujar Puan Maharani kepada wartawan.
Puan mengungkap bahwa anggaran itu akan digunakan pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan di ASEAN. Ia berharap anggaran itu bisa bermanfaat secara konkret.
Setidaknya ada dua persoalan besar yang dibahas dalam Sidang ke-6 AIPACODD. Pertama soal dampak negatif penyelahgunaan narkoba terhadap kondisi ekonomi. Kedua untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi dalam memberantas penyalahgunaan narkoba.