Gelaran seni kontemporer Artina Indonesia kembali digelar dengan mengusung tema Matrajiva. Sebanyak 22 seniman individual dan kolektif lintas disiplin turut berpartisipasi pada pameran tersebut.
"Kita mengakomodasi kegilaan-kegilaan seniman Indonesia, agar dunia tahu bahwa kita kaya keragaman seni budaya," ujar Heri Pemad yang adalah Direktur Artistik Artina.
Tema dalam gelaran kali yang ke dua ini adalah keberagaman ekspresi artistik yang merepresentasikan berbagai dimensi spiritualitas maupun religiusitas dalam kehidupan masyarakat Nusantara. Para seniman menampilkan puluhan karyanya dalam wujud dan dimensi yang beragam.
Di bawah arahan dua Direktur Artistik Artina, Heri Pemad dan kurator Bob Edrian, proses kurasi mempertimbangkan bagaimana spiritualitas dan religiusitas menyatu dengan nilai-nilai moral, dalam kebudayaan dan kesenian di Indonesia.
Menariknya, selain sebagai sebuah festival seni kontemporer, Artina Indonesia 2023 menghadirkan sejumlah program edutainment tour untuk pelajar dan mahasiswa. Bahkan juga ada untuk wisatawan domestik serta mancanegara.
