Trump Kembali Didakwa Atas Pelanggaran Kepemilikan Dokumen Rahasia Negara

Florida: Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengungkapkan dirinya didakwa atas dugaan pelanggaran kepemilikan dokumen rahasia negara setelah keluar dari Gedung Putih. Ia mengatakan, telah menjadi subjek penyelidikan federal dengan dakwaan ini.

"Pemerintahan Joe Biden yang korup memberitahu pengacara saya, bahwa saya telah didakwa. Ini tampaknya karena Boxes Hoax," kata Trump, lewat unggahannya di media sosial miliknya, Truth Social.

Dilansir dari CNN, Jumat, 9 Juni 2023, Trump menyindir kabar dakwaan tersebut. Menurutnya berita itu sangat mengejutkan, karena menjadi dakwaan pidana kedua yang ditujukan padanya.

Dalam unggahannya tersebut, Trump mengatakan, dirinya diminta hadir ke pengadilan federal di Miami pada Selasa depan.

"Saya tidak pernah menyangka hal seperti ini bisa terjadi pada mantan Presiden Amerika Serikat," ucapnya.

Sebelumnya, jaksa federal AS juga telah memberi tahu pengacara Trump bahwa miliarder AS itu menjadi target penyelidikan atas penanganan dokumen rahasia negara.

Penasihat khusus Jack Smith, yang ditunjuk oleh Jaksa Agung Merrick Garland, telah menyelidiki dokumen rahasia yang disimpan Trump di kediamannya di Mar-a-Lago setelah meninggalkan Gedung Putih.

FBI mengambil sekitar 11.000 dokumen setelah memberikan surat perintah penggeledahan di Mar-a-Lago pada Agustus lalu. Trump dapat menghadapi tuduhan menghalangi keadilan setelah menghabiskan berbulan-bulan menolak upaya untuk memulihkan harta karun tersebut.

Trump akhirnya menyerahkan 15 kotak yang berisi hampir 200 dokumen rahasia ke Arsip Nasional pada Januari tahun lalu, tetapi dipanggil untuk setiap catatan luar biasa yang dimilikinya.

Penyelidik telah menyelidiki beberapa dugaan upaya untuk menghalangi mereka mendapatkan akses ke dokumen dan rekaman dari kamera keamanan di dekat gudang di Mar-a-Lago tempat dokumen disimpan.